PENDARATAN HASIL PEKAN RAYA WANITA GKJW KE V DI GKJW JEMAAT BONDOWOSO.


Pada hari minggu 15 Juli 2018 dilaksanakan kegiatan Pendaratan Pekan Raya Wanita GKJW Ke-5 di Gedung Pertemuan GKJW Bondowoso. Kegiatan yang di "pandegani" KPPW-J merupakan tidak lanjut dari hasil Pekan Raya Wanita GKJW yang ke-5 di GKJW Peniwen tahun 2017.
Kegiatan ini diikuti oleh ibu - ibu dan bapak-bapak warga GKJW Bondowoso.Tema kegiatan adalah " Mewujudkan Keluarga Kristen Yang Menjadi Berkat bagi Sesama ".
Kegiatan Pendaratan PRW ini dilaksanakan dengan membagi peserta dalam 3 kelompok yaitu kelompok Yemima dengan materi " Penguat Persekutuan dalam Keluarga // "Keluarga Bahagia ". Kelompok ke-2 adalah kelompok Kezia dengan bahan diskusi " Pemberdayaan dan Kemandirian Keluarga GKJW // "Diversifikasi dan Kedaulatan Pangan ". Dan kelompok ke-3 adalah kelompok Kerenhapukh dengan bahan diskusi " Kepedulian Sosial // " Cinta Tanah Air "




Materi I ( kelompok Yemima )
Keluarga dapat dipahami dengan sangat sempit, bisa dipandang dengan sangat luas. Dari sudut pandang manapun kita melihatnya ada satu hal yang tidak bisa diabaikan jika kita membicarakan tentang keluarga yaitu pada relasi.
Relasi antar pribadi dalam keluarga bisa menimbulkan berbagai macam persoalan yang membuat setiap pribadi dalam tatanan keluarga bisa menjadi lebih bahagia. Oleh karena itu kita harus memahami terlebih dahulu apa itu keluarga secara luas.

Diskusi :
1.Berikan satu atau lebih contoh keluarga bahagia yang menjadi berkat bagi sesama yang di dalam Alkitab ( Perjanjian Baru / Perjanjian Lama )
2.Apa saja yang harus diteladani dari keluarga contoh tersebut agar bisa diterapkan di dalam kehidupan keluarga kristen saat ini.

Hasil Diskusi :
Keluarga Bahagia 
•Definisi Keluarga 
Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan, atau ikatan lainnya.
•Pendampingan dalam Keluarga
Dalam pandangan umum keluarga bahagia adalah keluarga yang utuh. Keluarga yang utuh terdiri atas orang tua dan anak. Keluarga yang tidak bahagia adalah keluarga yang tidak utuh lagi, misalnya karena ada perceraian. Kita perlu mendampingi mereka sebagai bagian dari keluarga agar kehidupan keluarga tetap bahagia. 
•Perkawinan
Perkawinan merupakan suatu relasi dengan kesatuan penuh persahabatan yang jauh melebihi seks. Dalam perkawinan ada kesatuan sosial dan spiritual, bukan hanya semata seksual. Tujuan perkawinan itu sendiri salah satunya adalah untuk memenuhi kebutuhan emosional dan rohani.
•Perceraian
Dalam Perjanjian Lama, ada dua hal yang menyebabkan perceraian dilarang; Pertama, jika seseorang mengajukan tuduhan palsu terhadap istrinya bahwa sebelum perkawinan istri itu sudah melakukan persetubuhan (Ul. 22 : 13-19); Kedua, jika seseorang laki-laki bersetubuh dengan seorang perempuan, dan bapak perempuan itu memaksa laki-laki itu kawin dengan anaknya (Ul. 22:28-29’; Kel. 22 : 16-17)
Para pendahulu GKJW yang merumuskan laying pranata. Dalam artikel 102 tata Gereja Bondowoso tertulis : 1. Berzina dan 2. Ditinggalkan suami selama 2 tahun. Kedua hal tersebut bukan secara mutlak hendak mengatakan bahwa bercerai itu boleh dan bertentangan dengan ajaran Yesus. Yesus sendiri membuka ruang bagi perceraian karena zina artinya bahwa perceraian oleh karena pelanggaran terhadap komitmen perkawinan yang dimungkinkan terjadi. 
•Lajang
Kategori lajang tidak hanya tidak menikah tetapi juga orang-orang yang  meskipun telah menikah namun pada akhirnya hidup sendiri. Hal itu disebabkan karena perceraian, ditinggalkan oleh pasangan, menjadi janda/duda atau karena kematian 
•ADI Usia
Masa lanjut usia. 

1.Ribka dan Ishak (Kej. 24) 
Antara keluarga saling menyayangi seperti Ribka lebih menyayangi Yakub, Ishak lebih menyayangi Esau dan hambanya melayani tuannya dengan kasih.
2.Yakub dan Rahel (Kej. 29)
Yakub dan Rahel bahagia karena Tuhan mengaruniakan anak bernama Yusuf yang setia kepada Tuhan. Dan Yusuf mendapatkan hikmat dan penglihatan dari Tuhan untuk membantu mengartikan mimpi-mimpi Raja Firaun.
3.Rut dan Boas (Rut 3 dan 4)
-Rut setia kepada Boas sampai ia meninggal
-Rut mengasihi dan setia kepada Naomi, mertuanya dengan bukti Rut selalu menemani Naomi kemanapun ia pergi.
4.Elkana dan Hana (1 Sam.)
Elkana dan Hana setia kepada Tuhan dengan berdoa untuk mempunyai anak. Sampai setahun kemudian mereka memiliki anak bernama Samuel yang pada akhirnya mereka menyerahkan kepada Imam Eli sesuai janjinya.
5.Ayub (Ayub 1&2)
-Ayub mengasihi anak-anaknya meskipun anak-anaknya tidak taat kepada Tuhan.
-Ayub tetap taat dan setia kepada Tuhan sampai akhir hidupnya meskipun banyak cobaan di dalam hidupnya.
6.Zakaria dan Elizabeth (Lukas 1:6)
Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dan tidak bercacat.
7.Yusuf dan Maria (Lukas 1)
Yusuf dan Maria saling setia, menyayangi dan taat kepada Tuhan. 
Maria adalah orang yang rendah hati dan bahagia karena dipercaya Allah untuk menjadi ibu Yesus.

KESIMPULAN
•Keluarga bahagia adalah keluarga yang selalu dalam penyertaan Tuhan setiap hari dan selalu bersyukur setiap hari baik dalam susah maupun suka cita
•Tuhan lah memiliki ide agar keluarga menjadi bahagia dan sejahtera.






Materi II ( Kelompok Kezia )
Kehidupan keluarga tidak pernah terlepas dari soal kebutuhan pokok, salah satunya kebutuhan untuk makan. Oleh sebab itu manjadi penting untuk digumuli lebih lanjut supaya kebutuhan atas makanan ini dapat diatasi dengan baik.
Di Indonesia sampai saat ini beras / nasi menjadi makanan pokok rakyat. Kebutuhan beras perkapita / tahun : 139 Kg. Ketergantungan akan beras mengakibatkan rapuhnya ketahanan pangan nasional.
Salah satu alternatif yang dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pangan Kementrian Pertanian adalah umbi- umbian. Sehingga diverifikasi makanan dapat diwujudkan untuk memenuhi kebutuhan makanan selain beras.

Diskusi :
1.Sebutkan dan utarakan dengan jelas jenis makanan non beras, serta cara membuatnya sehingga menjadi makanan siap saji.
2.Sebutkan dan utarakan dengan jelas menu makanan keluarga dalam 1 minggu mulai hari minggu sampai sabtu. ( Sekaligus dengan jumlah dana yang dikeluarkan / dianggarkan masing – masing per hari untuk makan waktu pagi ( sarapan ), makan pada siang hari dan makan pada malam hari )

Sesuai dengan firman Tuhan pada Kejadian tadi disampaikan bahwa keluarga Yakub mencari beras sebagai makanan pokok sampai menempuh jarak yang sangat jauh. Di Indonesia sendiri banyak yang bilang bahwa “kalau tidak makan nasi, berarti belum makan”. Dalam diskusi ini kita diminta untuk dapat mengolah bahan makanan sebagai pengganti beras, dengan tujuan agar masyarakat terutama wanita GKJW dapat memanfaatkan ketersediaan bahan pangan melalui produksi lokal dan pengolahannya dan dapat mengkreasikan menjadi makanan sehari-hari, untuk makan pagi, siang, dan malam.

HASIL DISKUSI

1. CONTOH MAKANAN NON-BERAS
1. Tiwul
Cara membuat:  Tepung gaplek diperciki air, dicampur sampai lembab, setelah lembab dikukus sampai matang.

2. Sawut
Cara membuat: singkong dikupas, dicuci bersih, lalu dipasrah. Siap dikukus sampai matang.

3. Tempe dan ayam bacem
Cara membuat: tempe dan ayam dipotong, masing-masing menjadi 4 potong, kemudian diukep bersama bumbu sampai air abis / asat, kemudian digoreng.

4. Oseng-oseng labu siam+wortel
Cara membuat: labu siam dan wortel dikupas kulitnya, lalu dirajang kasar, dimasak atau dioseng bersama bumbunya.

5. Sawut lapis roguot
Cara membuat: tumis bawang putih dan bawang bombay hingga harum, masukkan tempe dan tumis bersama. Masukkan daging cincang dan wortel, lalu tumis bersama bumbu, tambahkan buncis dan masak hingga matang. Siapkan loyang yang sudah dioles minyak, bagi tiga singkong yang sudah digobet lalu diambil sepertiganya, ratakan diatas loyang.

KESIMPULAN
1.Jenis makanan yang mahal / sempurna belum tentu juga menjadikan pertumbuhan fisik sempurna
2.Jenis makanan yang murah / sederhana belum tentu juga menjadikan pertumbuhan fisik menjadi lemah dan kurus
3.Berkat Tuhanlah yang memberikan pertumbuhan fisik yang sehat










Materi III ( Kelompok Kerenhapukh)
Warga GKJW hidup dan berkembang di tanah air sendiri yaitu bumi Indonesia, khusunya Jawa Timur. Namun sejak pemerintahan Orde Baru hingga kini “ rasa rasanya “ kehidupan kita seperti kehidupan orang Israel yang berada di tanah pembuangan di Babel. Bedanya secara harafiah mereka ( orang Israel ) memang dibuang ke tanah Babel sedangkan kita orang percaya kepada Tuhan Yesus terkondisikan sebagai orang –orang asing di negara sendiri. Serasa tidak bebas / diskriminasi. Seluruh tingkah laku dan perbuatan kita selalu menjadi sorotan bahkan bisa disalahartikan.
Keadaan dan kondisi perembuan GKJW yang statis dan takut serta merasa lemah dan kikuk di negri sendiri bisa terdeteksi. Jika dahulu tahun 1926 ssetelah pertemuan – pertemuan perempuan Kristen Jawa di Wonosalam, mereka mampu menghimpun dan menggerakkan perempuan didesanya untuk berjuang membangun “ Syalom “ bagi negri ini.

DISKUSI :
1.Bagaimanakah yang disebut dengan cinta tanah air ? berikan penjelasan dan contoh Riel.
2.Apa yang harus dilakukan sebagai langkah Konkrit dari wanita / perempuan GKJW Jemaat Bondowoso dalam mewujudkan rasa cinta tanah air sehingga dapat berbagi dengan sesama baik secara pribadi maupun sebagai lembaga / komunitas ?

BAHAN DISKUSI :
1. Bagaimanakah yang disebut dengan Cinta Tanah Air !  Jawabannya :
A.Mampu menciptakan tempat tinggal yang nyaman dan ramah lingkungan dimanapun berada.
B.Mampu menciptakan usaha- usaha produktif yang ramah lingkungan yang sesuai dengan lingkungan dimanapun berada. ( Pertanian , perkebunan, peternakan, perikanan dan usaha – usaha lain yang terjangkau untuk keperluan sehari – hari ).
C. Mampu menciptakan kesejahteraan rumah tangga/ keluarga bersama dengan lingkungannya baik secara moral maupun material baik secara lahir maupun batin.
   a. Mampu melakukan kehidupan spiritual dengan tekun dan benar yang berdasarkan pancasila ( hidup bertoleransi dengan sesama )
   b. mampu menunjukkan kehidupan spiritual yang menjadiberkat bagi sesama tanpa mengharapkan pujian manusia.

2.Apa yang harus dilakukan sebagai langkah kongkrit dari wanita GKJW Bondowoso dalam mewujudkan rasa cinta tanah air sehingga dapat berbagi dengan sesama baik secara pribadi maupun lembaga.
2.1Secara pribadi 
•Aktif dalam kegiatan kemasyarakatan baik di lingkungan tempat tinggal maupun ditempat kerja secara riel dan tulus iklas.
•Murah hati suka memberi dan suka memberikan pertolongan kepada sesama.

2.2Secara kelembagaan
•Aktif dalam kegiatan kelembagaan baik lembaga formal ( RT , RW , Organisasi Wanita dll ) di lingkungan tempat tinggal maupun di tempat kerja.
•Aktif dan kegiatan berjemaat dan bergeraja sesuai dengan talenta yang dimiliki utamanya dalam kegiatan Komisi Pembinaan Peranan Wanita ( KPPW ) baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaan kegiatan secara tulus dan pengerahan diri sebagai rasa syukur kepada Sang Juru Selamat .

KESIMPULAN 
> Cinta tanah ari adalah merupakan perintah dari Tuhan Allah sendiri oleh sebab itu setiap insan diakhir hayatnya haruslah bertanggung jawab atas perintah tersebut.
> Cinta tanah air berarti selalu aktif dalam seluruh kegiatandi sekitar kita.






DIBAWAH INI ADALAH FOTO - FOTO KEGIATAN 





























Posting Komentar

0 Komentar