GAK LEVEL
Bacaan : Efesus 2 : 11 – 22
Di Jerman pernah ada tembok Berlin yang memisahkan Jeman Barat dan Jerman Timur. Di Cina ada “ The Great Wall Of China “ yang melindungi bangsa Cina dari serbuan bangsa-bangsa asing. Di Lingkungan sekitar kita ada pagar tembok tinggi sebagai bentuk pengaman dari tindakan kejahatan. Mengapa tembok-tembok itu mesti ada ? Karena orang memiliki perasaan dan pikiran “ berbeda” tentang sesamanya.
Jemaat Efesus sedang menghadapai perpecahan karena ada dua kelompok dalam jemaat. Jemaat dengan latar belakang Yahudi dan Non – Yahudi. Bagi jemaat Kristen yang masih baru, perbedaan asal usul menjadi benih perpecahan. Ada kelompok yang berpikir memiliki status lebih tinggi dari kelompok lain karena mereka adalah bangsa yang dipilih oleh Allah. Ke-Yahudian dan Ke-Non Yahudian ditandai dengan sunat, sehingga tanda sunat menjadi tembok pemisah bagi Jemaat Efesus dalam meneruskan misi damai sejahtera Kristus.
Gambar Ilustrasi " Perpecahan "
Rasul Paulus mengingatkan bahwa Kristus telah menghancurkan tembok pemisah memalui kematianNya di kayu salib. KematianNya menghapuskan ketentuan-ketentuan Taurat, termasuk ketentuan tentang sunat. KematianNya meniadakan segala batas. Semua orang menjadi anggota keluarga Allah. Rasa persatuan dalam keluarga Allah ini penting dalam mewujudkan diri sebagai bait Allah yang kudus, yang menularkan damai sejahtera kepada yang lain.
Wejangan Rasul ini menohok umat percaya. Konsep diri yang berlebihan bisa membatasi ruang gerak dalam membangun hidup bersama yang penuh kedamaian. Bagaimana mungkin bisa bekerja sama jika kita berfikir rekan kita “ gak level”, perbedaan memang selalu ada, tetapi bukan suatu masalah, selama kita mengakui perbedaan itu ada, tidak ngotot menyeragamkan, terus belajar membangun pikiran positif bahwa di hadapan Tuhan semuanya pasti berharga. Maka, yakinlah kehidupan bersama akan berjalan mulus. Amin ( Co ).
Sumber : PAH GKJW tgl 22-07-2018
[ Pancaran Air Hidup GKJW tanggal 22 Juli 2018 ]
0 Komentar
Sebuah kehormatan bagi kami jika anda bersedia mengisi form komentar.