Wisata Lansia : " Menyaksikan Undhuh Undhuh di GKJW Mojowarno "



Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ( HUT ) Posyandu Lansia " Bagas Saras " yang ke-11; Para lansia melaksanakan kegiatan wisata Rohani ke GKJW Jemaat Mojowarno yang dilaksanakan pada hari Minggu,15 Mei 2011. Dan Kebetulan pada hari tersebut di GKJW Jemaat Mojowarno dilaksanakan Hari Raya Persembahan ( Undhuh Undhuh ) berupa Natura.
Peserta yang mengikuti Wisata Rohani ini sebanyak 45 orang, yang terdiri dari Lansia - Pra Lansia dan Pemuda - Anak & Remaja GKJW Bondowoso. Peserta berangkat dari Bondowoso menuju ke GKJW Mojowarno pada Sabtu, 14 Mei 2011 sekitar pukul 22.00 WIB. Wah ini waktunya tidur weleh weleh .... baru naik bis " Barobudur " menuju GKJW Mojowarno. Mengingat yang mengikuti ada yang mbah mbah. Sampai di Mojowarno sekitar pukul 04.00 WIB. Dan kami merasa bersyukur sekali karena kami telah diterima oleh Bp. Masoed ( Mantan Bupati Bondowoso ).
Setelah dilakukan seremonial kecil kecilan dan disediakan makan dan minuman hangat kami dipersilahkan membersihkan diri. dll. Ada yang unik dari dialog antara Bp. Masoed dengan warga GKJW Bondowoso di rumah beliau di Mojowarno. Bp. Masoed mengenang masa lalu dan menceritakan sedikit tentang masa kecil beliau di Mojowarno; juga ada beberapa keluh kesah warga GKJW bondowoso ( PNS ) tentang keadaan dan nasib PNS Bondowoso sepeninggalan Bp. Masoed. Bahkan sempat Bp. Masoed meneteskan air mana mengenang masa lalu di Bondowoso.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bp. Masoed dan keluarga yang telah menjamu kami ( warga GKJW Bondowoso ) dari pertama kali menginjakkan kaki di Mojowarno sampai dengan berpamitan. Kami merasa di rumah sendiri, sekali lagi kami secara pribadi dan atas nama Majelis Jemaat mengucapkan terima kasih kepada Bp. Masoed.
Setelah persiapan dan sarapan peserta bersama dengan warga Mojowarno dari kelompok Mojoroto bersama sama mengarak persembahan menuju Gereja Mojowarno. Tentu saja harus berkumpul di Sinagoge ( Sinagoge adalah tempat ibadah bangsa Yahudi ) atau kalau di Bondowoso KRW. Hanya saja kalau di Mojowarno ada tempat tersendiri untuk tidap tiap KRW dalam beribadah yaitu disebut sinagoge. Tidak hanya beribadah saja tetapi semua kegiatan gereja di tiap tiap kelompok ( KRW ) di laksanakan di sinagoge tersebut.
Dari Sinagoge kelompok Mojoroto warga GKJW Bondowoso menyerahkan persembahan yang dibawa dari Bondowoso yaitu tape, dan bersama sama berarak arakan menuju ke Gedung Gereja Induk di GKJW Mojowarno.
Arak arakan ini yang unik dari kegiatan Undhuh Undhuh di GKJW Mojowarno. Warga ( kelompok / KRW ) membuat berbagai hiasan seperti patung- tokoh- binatang dll yang tentu saja di sesuaikan dengan tema.Patung dan hiasan hiasan lain tersebut terbuat dari hasil bumi warga Mojowarno. Arak arakan dimulai sekitar pukul 06.00 WIB. Berjalan sekitar 3 km menuju Gedung Gereja Induk. Dan di jalan kami juga bertemu dengan rombongan dari kelompok lain. Kelompok Mojojejer- kelompok Mojodukuh dan lain lain .
Pukul 08.00 s/d 10.00 WIB dilaksanakan Ibadah Minggu di Gedung Gereja GKJW Mojowarno. Ada yang unik dalam ibadah yaitu Ibadah minggu di iringi oleh musik karawitan.
Selama 2 jam mengikuti ibadah kami sempat mengantuk karena malam tidurnya tidak pulas ( habis tidur di Bus.... mana enak.... kan lebih enak tidur di kasur ..... he... he... ). Dalam Ibadah banyak sekali persembahan vokal group sehingga Pdt. Wimbo Sanjoko, S. Ag berkhotbahnya kurang dari 5 menit. He...... ya kira kira 3 menitan lah...... cepat sekali ya ...... se ingat kami Bp. Pdt. Wimbo Sanjoko hanya, menyampaikan pendahuluannya saja dari khotbahnya tentang persembahan janda miskin yang lebih baik dari persembahan orang kaya yang mempersembahkan dari kelebihannya.
Tetapi untung saja khotbahnya hanya 3 menit sehingga tidak terlalu lama duduk.... he.... he.....
Setelah selesai Ibadah kami dipersilahkan menuju di lapangan ( terop ). Disana kami terkejud ternyata di lapangan tidak hanya untuk lelangan saja tetapi juga ada pasar dadakan yang ramai juga. Dari informasi panitia kami mengetahui kalau setelah lelangan ( malam harinya ) diadakan wayang semalam suntuk di tempat yang sama. Pelaksanaan lelangan di GKJW Mojowarno ternyata tidak jauh berbeda dengan lelangan di GKJW Bondowoso. Hanya teknis pelaksanaannya saja yang berbeda. ( Undhuh Undhuh GKJW Bondowoso 2011 silahkan klik disini ). Teknis pelaksanaannya lebih sederhana dari pelaksanaan Undhuh Undhuh di GKJW Bondowoso. Sebagai misal. Kalau di Mojowarno umumnya pembayarannya kontan hari itu juga tetapi di GKJW Bondowoso bisa diangsur 3 kali. Dari sina saja jelas secara adminstrasi ( kesiapan panitia dan ATK nya ) lebih rumit GKJW Bondowoso karena harus mendata dengan jelas siapa pemenang lelang. Jumlah barang persembahan di GKJW Mojowarno sangat banyak sekali jika dibandingkan dengan di GKJW Bondowoso sehingga pengawasannya akan lebih sulit di GKJW Mojowarno. Kami tidak tahu apakah di GKJW Mojowano juga dicatat siapa warga yang mempersembahkan dan jenis barang yang dipersembahkan. Kalau di GKJW Bondowoso semua harus tercatat dalam buku Terima barang Undhuh Undhuh. Menurut pengamatan kami panitia di GKJW Mojowarno akan kesulitan ditanya barang barang apa saja yang dimenangkan oleh pemenang lelang. Misalnya si B memenangkan lelangan ke 8 barang apa saja yang dia menangkan ? sepertinya penitia tidak siap. Karena menurut pengamatan kami di lapangan juru lelang hanya melelang barang yang ada di atas meja sedangkan kami tidak melihat juru tulis lelang. Mohon maaf kalau analisa kami keliru. Kalau di GKJW Bondowoso anda bisa bertanya siapa yang telah mempersembahkan barang dengan nomor tertentu dan siapa yang memenangkan lelangan ke 50 beserta dengan daftar barang yang dia menangkan. Tetapi prinsipnya sama hanya teknisnya yang berbeda, serta jumlah barang yang jauh berbeda sehingga dari hal ini saja jelas berbeda.
Kami mohon maaf kalau kami membanding bandingkan; karena memeng itu tujuan semula kami ke Mojowarno yaitu menyaksikan prosesi Undhuh Undhuh di Mojowarno. Tetapi yang jelas banyak sekali yang bisa kami sherr di GKJW Bondowoso sehingga undhuh undhuh di GKJW Bondowoso bisa lebih baik.
Wah ternyata kegiatan Undhuh Undhuh di GKJW Mojowarno bukan hanya kegiatan Gereja saja tetapi sudah menjadi kegiatan dan agenda desa atau mungkin agenda dari kecamatan Mojowarno. Terbukti dari ramainya pasar dadakan di sana, dan warga Mojowarno yang ada di luar Mojowarno juga banyak yang hadir. Antusias warga dalam mengikuti hari raya persembahan harus di tiru dan diacungi jempol.
Setelah mengikuti sekitar 6 - 7 lelangan kami kembali ke kediaman Bp. Masoed dan selanjutnya kami kembali ke Bondowoso sekitar pukul 12.30 WIB. Sampai di Bondowoso sekitar pukul 20.30 WIB.

Posting Komentar

0 Komentar