Belajar Menjelajah Alkitab jilid 1

BELAJAR
MENJELAJAH ISI ALKITAB 

Oleh Pdt. Muryo Djajadi
( Disampaikan dalam Pendalamam Alkitab GKJW Bondowoso )
I. Pendahuluan 
    Seorang penjelajah yang melakukan penjelajahan harus mencari informasi yang sejelas-jelasnya tentang masyarakatnya, kebudayaanya, iklimnya, letak geografisnya. alamnya, dll. Pada umumnya penjelajah hanya berbekal informasi yang didapat dari orang lain. Informasi ini penting karna sangat membantu keberhasilan seorang penjelajah dan untuk memperoleh gambaran tentang situasi dan medan jelajah. Demikian juga mempelajari Alkitab. Penting sekali memperoleh informasi yang sedalam-dalamnya tentang Alkitab, kapan ditulis, siapa yang menulis, apa tujuanya ditulis, situsi penulisan, dan bagaimana proses penulisan. Seperti seorang penjelajah langsung turun ke lokasi tanpa ada informasi yang jelas bisa tersesat. Alkitab orang kristen disebut Injil artinya kabar baik. Yang terdiri dari perjanjian lama dan perjanjian baru. Mengingat cakupan penjelajahan Alkitab ini cukup luas, maka proses belajar mendalami Alkitab akan saya coba secara praktis dan belajar bagaimana menangkap Kerygma ( Berita )

II. Apakah Alkitab itu ? 
Biasanya dijawab : Alkitab adalah buku di atas segala buku. Alkitab adalah berisi firman Tuhan dan wahyu Tuhan. Jawaban seperti itu memang baik. Tetapi untuk orang yang hidup dalam zaman modern sekarang ini jawaban seperti itu malah memberikan kekaburan dan ketidak jelasan. Kalau kebenaran Alkitab merupakan sikap dan tindakan Iman maka ada jalan yang harus ditempuh untuk mempelajari dan mengerti isi Alkitab secara sungguh-sungguh.
Alkitab terdiri dari 2 bagian besar Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama terdiri dari 39 kitab yang merupakan seleksi dari buku kesusteraan Israel kuno. Ke 39 kitab PL berasal dari Israel dan mempunyai sejarah lebih dari 1500 tahun silam.
Perjanjian Baru terdiri dari 27 kitab yang merupakan seleksi dari sejumlah kesusteraan agama baru, yaitu agama Kristen. Ke 27 kitab perjanjian baru berasal dari abad pertama adanya agama Kristen. Seleksi tersebut agak bersifat “ asal pilih saja“ sebab keadaan zaman ikut menentukan juga. Buku-buku yang tidak hilang serta diperlukan oleh jemaah waktu itu cenderung lolos seleksi. Jadi pada waktu itu ada buku-buku yang dibuang atau hilang tetapi ada buku-buku yang ada tapi diperdebatkan untuk ditolak atau diterima dalam seleksi.
Buku-buku kesusteraan yang lolos seleksi dan diterima tidak semuanya bersifat agamawi Dalam perjanjian lama ada cerita –cerita yang menceritakan asal usul Israel, ada sejarah, ada yang memuat hukum-hukum, laporan peristiwa aktual, proses melawan ketidakadilan sosial, dan puisi tentang nyanyian- nyanyian baik yang bersifat agamawi maupun duniawi.
Sedangkan perjanjian baru dengan empat catatan pendek tentang kehidupan Yesus, tiga catatan pertama adalah Matius, Markus, Lukas. Beberapa peristiwa permulaan Gereja Kristen termuat dalam kitab kisah para Rasul. Selanjutnya surat-surat yang ditulis oleh Paulus di Tarsus dan oleh beberapa orang lain. Yang bertujuan memberikan peringatan, dorongan dan memberikan ajaran kepada pribadi-pribadi tertentu maupun kepada anggota Jemaat seperti Korintus, Efesus, Filipi, Roma.
Kebenaran Alkitab. Alkitab lebih dari buku-buku kesusteraan kuno. Alkitab berisi tentang berbagai macam kebenran. Alkitab merupakan sumber sejarah dan kehidupan Israel kuno. Tanpa informasi Alkitab maka agama dari bangsa tersebut tak akan pernah bisa dimengerti. Alkitab juga memuat catatan pergumulan, pertanyaan dan keteguhan Rohani terhadap soal-soal agama yang mendalam. Alkitab mengungkapkan penelusuran jiwa yang mengalami pasang surut dan menuju pemahaman yang lebih mendalam tentang maksud dan kehendak Allah.
Banyak cerita Alkitab yang tak mengandung nilai agama. Misalnya cerita tentang penobatan Raja, dibunuh, mati dan dikuburkan. Peperangan, pemberlakuan hukum. Teguran Nabipun sedikit yang memberikan bantuan kepada pembaca yang ingin memperoleh pedoman untuk ibadahnya. Dalam hal ini kita harus jujur mengakui memang banyak tembaga diatas emas.
Namun demikian ,semua yang dijalankan oleh bangsa Israel diakui dan dinyatakan sebagai yang secara langsung dicampur – tangai oleh Allah. Inilah yang menjadikan Alkitab tetap relevan disepanjang zaman. Setiap buku Alkitab baik yang berupa cerita-cerita, puisi, hukum, nubuat, cerita tentang Yesus dan perkataan-perkataanya, maupun surat Paulus semua berbicara tentang kehendak, tindakan, karya dan maksud Allah.

Posting Komentar

0 Komentar